"Siapa itu?!" kataku dengan tubuh gemetar. Suara itu tak menjawab pertanyaanku. Aku terdiam melihat kepala monster yang tertusuk bambu dengan darah menutupi hampir seluruh mukanya. Ku terdiam dan lama lama kedua mataku mulai berat, aku sangat mengantuk hingga seluruh tubuhku lemas. Keringat mulai membasahi tubuhku.
Karena tak kuat aku pejamkan kedua mataku dan... saat aku terbangun aku berada di ruangan yang aneh. seluruh ruangan itu putih dengan banyak mainan mainan bayi dan tempat tidur bayi di sudut ruangan. Tiba tiba kepalaku sakit sekali sangat sakit seperti ada yang memukul mukul otakku dengan keras. Tidak lebih dari sepuluh detik rasa sakit itu hilang.
Lalu kulihat dibelakangku ada pintu berwarna putih, tidak begitu besar tapi sangat mewah pintu itu. Tiba tiba pintu itu terbuka dan seorang lelaki dan perempuan dengan bayi di pangkuannya masuk.
"Wah kamar ini memang cocok untuk anak kita yang tampan ini." Kata lelaki itu sambil tersenyum memandangi seluruh ruangan. "Iya kita harus memberi yang terbaik untuk anak kita ini" ucap wanita itu. Aku terdiam dan heran. sepertinya mereka tidak menyadari akan kehadiranku ini. Aku mendekati wanita tersebut dan aku terkejut, seluruh tubuhku berkeringat dingin, mataku seakan melihat hal yang mustahil.
Aku menghirup nafas dan membuangnya pelan pelan. Bayi yang ada didekapan wanita itu adalah aku. Aku berusaha untuk pejamkan kedua mataku. Semua suara suara dengan seketika menghilang dan menjadi sunyi. Aku beranikan diri untuk membukakan kedua mataku. Semuanya gelap aku tak bisa melihat apapun, tak ada cahaya satu titik pun. Aku sangat bingung dan ketakutan sangat ketakutan. Rasa sakit dikepalaku muncul lagi!
sakit sekali.
Dan rasa sakit itu hilang seketika. Aku rasa semua ini hanya mimpi tapi mimpi ini begitu nyata. Aku ini apa dan siapa sebenarnya aku ini.
"Vannzzzssss..." tiba tiba seseorang memanggilku dengan suara yang keras. Tiba tiba semuanya menjadi begitu terang. Aku berada di sebuah ruangan bercat putih namun tak ada apapun kecuali sebuah pedang di ruangan ini. Ruangan ini sangat besar dan bersih. Aku berjalan mendekati sebuah pedang di depanku. Terdapat sebuah tulisan di pegangan pedang itu, bertuliskan namaku. Aku beranikan diri untuk memegang pedang itu. Saat ku sentuh seakan pedang ini sudah dekat dengan diriku. Aku ambil dan ku pandangi terus pedang itu.
"Inilah saatnya kau untuk belajar Vanzs!" ucap seseorang yang ada di belakangku. Aku lihat kebelakang dan perlahan menggerakan tubuhku untuk melihat kebelakang, tapi karena takut aku pejamkan kedua mataku. Lalu ku buka perlahan lahan kedua mataku dan kulihat seseorang berjubah hitam memegang pedang api berwarna hitam. Pedang api itu dia arahan kepadaku dengan wajah tertutup topeng hitam bertanduk. Lalu dia buka topengnya.
Dia tertawa tawa kecil seperti orang jahat yang licik. "Hahahahaha... hahahha..hahaha". Ku pegang erat erat pedang yang ada di genggamanku ini. Aku lihat dengan seksama wajahnya itu dengan pandangan penuh keseriusan dan ketegangan. Dan disaat itulah aku teringat.
"KAMU....!!!!'
Nice :) lumayan seru
BalasHapus