Minggu, 22 April 2012

Protect The Earth: Zs Kingdom Page 14

     Bayzs menembak kepala musuhnya. Darah burung itu menyemprot kemana mana hingga menodai wajah Bayzs. Dia membersihkan noda diwajahnya. Tapi ada sesuatu yang aneh, dia sudah membunuh burung itu. Namun tak ada pintu yang munculnya di hadapannya. Bayzs hanya tersenyum melihat kepala burung itu yang hancur karena dia tembak. Bayzs menghilangkan kedua senjatanya dan lalu dia tepuk tangan.
     "Prok....prok... hebat sekali kau burung masih bisa selamat dariku hahahaha. Sekarang tak ada lagi ampun bagimu burung nakal saatnya kau bermain di neraka. Teriak Bayzs dengan raut muka gembira seolah dia senang bertarung dengan burung itu. Nenek pernah bilang padaku, neraka itu adalah tempat yang sangat ditakuti, sekali memasuki neraka maka kesakitan yang sangat pedih akan menemanimu. Bayzs duduk dilantai sambil bersiul. Dia melihat semua sudut ruangan dengan sangat teliti. Jasad burung yang dia tembak tidak berubah menjadi abu tidak seperti musuh musuh lainnya. Dia menghentikan siulannya, sepertinya dia mulai merasakan sesuatu, dia berdiri dan melakukan pemanasan tangan. Dia memejamkan kedua matanya dan dengan seketika ruangan menjadi hening. Detik demi detik, menit demi menit, tak ada pergerakan yang dilakukan Bayzs. Burung itu ternyata masih hidup. Dia dengan cepat terbang ke arah belakang Bayzs dengan membawa pedang besar. Tanpa basa basi dia terbang dengan sangat cepat ke arah Bayzs. Dia angkat pedangnya dan bersiap menyerang. Dia mengayunkan pedangnya ke arah kepala Bayzs. Bayzs sepertinya sudah menyadari semua gerakan burung itu. Dengan cepat dia membalikkan badanya dan menahan pedang besar burung itu dengan hanya dua jari, lalu dia mengumpulkan energi pada tangan kanannya dan dia hantam perut burung itu hingga dia terpental ke dinding hingga dindingnya retak.
     "Sudah saatnya aku mengakhiri pertarungan ini, burung." ucap Bayzs. Bayzs mengeluarkan kembali kedua senjatanya itu dan dia tembak burung itu dengan bertubi tubi, terus menerus. Dia menembak dan menembak tanpa rasa kasian pada musuhnya. Dia tembak kepala burung itu hingga kepala dan tubuh burung itu hingga bentuknya sudah tidak karuan. Dia hentikan tembakannya saat burung itu telah menjadi abu. Tembakannya sangat dahsyat hingga membuat asap keluar dari ujung senjatanya. Pintu muncul di hadapannya, dan dia masuk. Lampu diatas pintu disampingku sudah berubah warna menjadi hijau dan pintu mulai terbuka. Kulihat Bayzs keluar dari pintu tersebut.
     "Hahahahhahahahahh.........................."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar