"Terlalu mudah.." ucap Kodilzs sambil memasuki pintu yang sama sepertiku namun diatas pintu bertuliskan namanya. Lampu yang ada diatas pintu disamping berubah berwarna hijau dan pintu itu terbuka. Ternyata Kodilzs yang keluar dari pintu itu. Dia menatapku sambil tersenyum dan sepertinya dia tidak takut sama sekali.
"Vanzs sepertinya kau mampu melewati tes dengan cepat." ucapnya. Aku mendekatinya dan memegang bahunya. "Kodilzs kau tau dengan semua tes yang diberikan untuk kita ini?" tanyaku. Senyuman diwajahnya semakin lebar sepertinya dia senang aku bisa selamat sampai sini. "Vanzs, aku dan yang lain adalah empat wakil dari bumi dan kau adalah pemimpin kami, sudah seharusnya aku senang jika kau bisa selamat dan memimpin kami untuk kedepannya". Aku menundukan kepalaku sejenak, aku memikirkan apa yang dia lakukan tadi sangatlah hebat, dia bisa membunuh lawan dengan cepat sedangkan aku harus terluka terlebih dahulu.
"Apa ini semuanya adalah mimpi?!" tanyaku sambil mengangkat kepalaku. "Secara teknis sih ini memang mimpi, tapi aku dan yang lainnya semua nyata, hanya saja mereka melakukan tes ini didalam mimpi agar tidak terlalu sulit, kau pasti sudah mendengarkan cerita dari ayahmu kan kalau kita ini percobaanya? Sebelum memasuki ruangan ruangan tes, aku sama seperti melawan monster aneh dihutan. Memang terlihat seperti nyata namun sebenarnya pertarungan kita dihutan itu adalah dimimpi bukan di dunia nyata. Aku juga sebelum melawan robot tadi aku melawan ayahku, tapi hanya dengan satu kali serangan dia sudah kalah sungguh mengecewakan." ucapnya. Aku mulai mengerti dengan semua ini dan aku sudah tidak perlu takut sekarang.
"Kodilzs jadi apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanyaku. Dia menunjuk ke arah pintu kedua di samping pintunya. "Kita harus menunggu Bayzs,Gilzs, dan Valzs. Saat semua sudah melewati tes tes mereka, mereka akan berkumpul di tempat ini bersama kita dan saat itulah sebuah pintu akan muncul dihadapan kita. Itulah yang diakatakan Herman kepadaku."
"Kau kenal dengan herman?!"tanyaku. Dia lalu menatapaku dengan serius.
"Herman adalah mentor kita, masih masih dari delapan planet mempunyai masing masing satu mentor para wakil planet." jawabnya.
Aku sudah mengerti sekarang. Lalu aku melangkahkan kakiku ke arah pintu yang kedua. Aku berniat untuk melihat layar disamping pintu ini dan aku terkejut dengan apa yang kulihat ini!
"Bayzs.........................!!"
Bayzsnya kenapa tuh? lanjutkan (Y)
BalasHapus