Sabtu, 21 April 2012

Protect The Earth: Zs Kingdom Page 12

     Luka yang dia buat masih terasa sakit hingga sekarang, meskipun dia mati tapi aku masih merasakan pukulannya. Kepalaku mulai terasa sakit lagi dan lalu menghilang. Ku tarik pedangku yang tertancap di dadanya itu. Ku tarik perlahan dan saat pedangku seluruhnya sudah kutarik dari dadanya, mayatnya itu berubah menjadi debu. Lagi lagi semua lukaku sembuh dan tenagaku kembali lagi. Tiba tiba sebuah pintu muncul dihadapanku. Diatas pintu itu terdapat tulisan namaku. Dengan percaya diri aku langkahkan kakiku maju ke dalam pintu itu. Ketika aku memasuki pintu itu, aku ada di sebuah ruangan dengan empat pintu dengan lampu berwarna merah diatasnya. Dan di masing masing pintu ada sebuah layar yang tidak begitu besar. Aku menghampiri pintu pertama dan aku lihat layar yang ada disamping pintu tersebut. Aku terkenjut ternyata yang kulihat dilayarku adalah Kodilzs. Dia bertarung dengan robot bersayap berwarna putih. Kodilzs tampak tenang tenang saja, seperti tak ada rasa takut di dalam dirinya. Ternyata Kodilzs juga mendapatkan senjata seperti, tapi dia mendapatkan sebuah tongkat bukan senjata tajam. Aku terkenjut dengan Kodilzs, dia dengan sekejap berpindah kebelakang lawannya dan melambungkan lawannya ke langit ruangan. Kodilzs lalu berpindah tempat dengan cepat ke langit langit ruangan dan memukul robot itu dengan sangap cepat hingga robot itu terpental kelantai hingga lantai tersebut retak.  Kodilzs lalu menyemburkan es dari mulutnya ke arah lawannya hingga lawannya beku. Ternyata Kodilzs bisa terbang, itu berarti aku juga bisa bila aku berkonsentrasi penuh seperti dia. Lalu tongkatnya sejekap terbakar dan lalu dia hantamkan tongkatnya itu ke musuhnya hingga berantakan kemana mana jasad beku musuhnya itu. 
     "Terlalu mudah.." ucap Kodilzs sambil memasuki pintu yang sama sepertiku namun diatas pintu bertuliskan namanya. Lampu yang ada diatas pintu disamping berubah berwarna hijau dan pintu itu terbuka. Ternyata Kodilzs yang keluar dari pintu itu. Dia menatapku sambil tersenyum dan sepertinya dia tidak takut sama sekali. 
     "Vanzs sepertinya kau mampu melewati tes dengan cepat." ucapnya. Aku mendekatinya dan memegang bahunya. "Kodilzs kau tau dengan semua tes yang diberikan untuk kita ini?" tanyaku. Senyuman diwajahnya semakin lebar sepertinya dia senang aku bisa selamat sampai sini. "Vanzs, aku dan yang lain adalah empat wakil dari bumi dan kau adalah pemimpin kami, sudah seharusnya aku senang jika kau bisa selamat dan memimpin kami untuk kedepannya". Aku menundukan kepalaku sejenak, aku memikirkan apa yang dia lakukan tadi sangatlah hebat, dia bisa membunuh lawan dengan cepat sedangkan aku harus terluka terlebih dahulu. 
    "Apa ini semuanya adalah mimpi?!" tanyaku sambil mengangkat kepalaku. "Secara teknis sih ini memang mimpi, tapi aku dan yang lainnya semua nyata, hanya saja mereka melakukan tes ini didalam mimpi agar tidak terlalu sulit, kau pasti sudah mendengarkan cerita dari ayahmu kan kalau kita ini percobaanya? Sebelum memasuki ruangan ruangan tes, aku sama seperti melawan monster aneh dihutan. Memang terlihat seperti nyata namun sebenarnya pertarungan kita dihutan itu adalah dimimpi bukan di dunia nyata. Aku juga sebelum melawan robot tadi aku melawan ayahku, tapi hanya dengan satu kali serangan dia sudah kalah sungguh mengecewakan." ucapnya. Aku mulai mengerti dengan semua ini dan aku sudah tidak perlu takut sekarang. 
     "Kodilzs jadi apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanyaku. Dia menunjuk ke arah pintu kedua di samping pintunya. "Kita harus menunggu Bayzs,Gilzs, dan Valzs. Saat semua sudah melewati tes tes mereka, mereka akan berkumpul di tempat ini bersama kita dan saat itulah sebuah pintu akan muncul dihadapan kita. Itulah yang diakatakan Herman kepadaku."
     "Kau kenal dengan herman?!"tanyaku. Dia lalu menatapaku dengan serius. 
     "Herman adalah mentor kita, masih masih dari delapan planet mempunyai masing masing satu mentor para wakil planet." jawabnya.
     Aku sudah mengerti sekarang. Lalu aku melangkahkan kakiku ke arah pintu yang kedua. Aku berniat untuk melihat layar disamping pintu ini dan aku terkejut dengan apa yang kulihat ini!
     "Bayzs.........................!!"

1 komentar: