"Siapa itu? SIAPA!" Teriakku sambil memutarkan tubuhku ini kebelakang. Tiba tiba semua menjadi gelap. Semua lukaku hilang begitu saja, tapi pedang yang aku genggam tidak ikut menghilang. Aku pejamkan kembali mataku ini. Ku mendengar suara suara jeritan wanita tapi aku tak tau sumber suara itu dimana. Ku coba untuk menutup kedua telingaku namun aku tidak bisa, suara itu tetap saja menggaguku. Aku beranikan diri untuk membukakan kedua mataku. Saat kubukakan kedua mataku, aku lihat pria yang aku temui di hutan pagi tadi. Dia tersenyum kearahku.
"Bagaimana perasaanmu setelah kau tau kau punya kekuatan yang tidak semua manusia punya ha?!" tanya dia sambil tertawa. Aku terdiam dan ku genggam erat pedangku. Dia mulai berjalan menghampiriku dengan muka sangat dingin. Setiap langkah yang di gunakan membuatku semakin takut. Senyuman di wajahnya dengan seketika menghilang dan dia tak mengeluarkan ekspresi. Dia memegang bahuku dan tersenyum kepadaku.
"Kau memang berbeda dengan keempat temanmu, kau lebih cepat belajar menggunakan kekuatanmu itu. Aku memang sudah memilihmu sebagai ketua dari lima wakil bumi." ucapnya. Aku terdiam dan mulai merasa kebingunan. Ucapannya membuatku merasa aneh padanya, sepertinya dia memang orang aneh. Aku melepaskan tangannya dari bahuku.
"5 wakil bumi apa maksudmu? buat apa aku mewakili planet ini? mengapa tidak orang lain saja dan siapa saja 4 orang lainnya? jelaskan padaku tentang semua ini! aku tidak mengerti dengan apa yang kamu bicarakan." ucapku sambil memegang kepalaku yang sedang bingung.
Dia tersenyum dan menatapku dengan tatapan yang sangat serius. "Seperti yang kau ketahui di dunia ini ada 8 planet diantaranya adalah planet ini, planet bumi. Masing masing dari 8 planet tersebut harus memiliki 5 wakil yang terpercaya untuk diberi kekuatan oleh para Dewa yang nantinya kekuatan tersebut boleh kalian gunakan untuk kebaikan atau terserah sesuka hatimu."
Aku waktu tadi melawan ayahku merasa kesakitan karena serangannya itu berarti ini bukan mimpi tapi kenyataan. Aku menundukan kepalaku dan berdiam saja. "Mengapa harus aku yang menjadi wakil dari planet ini mengapa tidak yang lain? apa keistimewaan dariku? dan siapa saja keempat orang lainnya? dan satu lagi, siapakah kau sebenarnya?"
Senyumannya mulai hilang. "Ok akan aku jawab semuanya. Kau menjadi wakil planet ini karena kau bukan manusia biasa dan kau masih polos, kau bisa belajar dengan cepat untuk mengendalikan kekuatan jadi kau layak sebagai pemimpin, tentu saja manusia manusia luar biasa yang selalu menemanimu dari kecil atau aku sebut mereka keempat teman temanmu yaitu Valzs, Bayzs,Gilzs dan Kodilzs. Aku adalah Herman, mentor yang diutus untuk mengarahkan kalian untuk mendapatkan kekuatan itu. Sudah basa basinya mari kita lanjutkan dengan tes yang selanjutnya."
Dia menghentakan kaki kanannya ke lantai dan tiba tiba muncul sebuah pintu raksaksa dibelakangnya. "Aku yakin kau akan siap untuk menaklukan yang satu ini Vanzs" ucapnya sambil tersenyum. Lalu dia lompat dan menghilang begitu saja. Aku mendengar suara auman sangat keras dari pintu tersebut. Aku mulai melangkahkan kaki kebelakang saat pintu itu sedikit demi sedikit terbuka. Pintu itu sudah terbuka seluruhnya, Aku tak percaya dengan apa yang aku lihat, dia mengaum sangat keras.
"GWAAAAAAAAAAAAAAAAaaaaaaaaaaaaaaaaaaa................"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar