Kamis, 19 April 2012

Protect The Earth: Zs Kingdom Page 9

     Mataku hampir tak bisa berkedip karena aku tak percaya dengan apa yang sedang aku lihat saat ini. Ini adalah sesuatu yang sangat membuatku terganggu sangat sangat terganggu. Tapi meskipun aku tak percaya dengan apa yang aku hadapi, aku harus tetap kuat jangan sampai aku lengah melawan hal seperti ini. Aku angkat pedangku ini. "Apapun kau ini aku tak akan pernah mau kalah darimu karena akulah pemimpin dari wakil bumi! Aku akan mengalahkanmu dengan waktu yang tidak lama. Tapi aku tak bisa menahan ketawa, makhluk yang aku hadapi saat ini sangatlah lucu. Dia adalah binatang berkepala dua dengan ekor dan sayap. Kepala yang kanan adalah kucing dan kepala yang kiri adalah anjing, bentuknya sama seperti halnya manusia biasa tapi aku tak percaya binatang seunik ini bisa mengaum seperti tadi.
     "Aku tau kau pasti tertawa dengan penampilanku ini". Aku terkejut ternyata di bisa berbiaca seperti manusia. Dia lalu mundur satu langkah "Sekarang lihatlah diriku yang sebenarnya!". ucapnya sambil mengaum. Tubuhnya menjadi besar sangat besar giginya menjadi besar, taring nya besar dan tajam, tumbuh duri duri di ekornya dan tumbuh satu buah tanduk dikepala kanannya, sayapnya menjadi besar. Aku tersadar ternyata dia adalah makhluk chimera yang selalu ada di mimpiku.Ukuran kuku kakinya saja lebih besar dari manusia, dia terlihat sangat marah dan aku mulai merasa tidak takut semenjak diberitahu oleh Herman kalau aku punya kekuatan yang tidak biasa.
     Aku tersenyum "Kalau begitu ayo lawan aku!" Kepala kanan dia menyemburkan api kearahku disusul kepala kirinya yang menyemburkan angin, dengan kata lain dia menyemburkan api yang sangat hebat dengan gabungan unsur angin didalamnya. Dengan cepat ku berkonsentrasi untuk mengeluarka perisai air, lalu ku tancapkan pedangku ini ketanah dan muncul sebuah ombak raksaksa yang meredam api chimera tersebut. akibat benturan tersebut semua ruangan tertutup asap, aku tidak bisa melihat apapun. Tiba tiba ku melihat bayangan raksaksa didepanku dan ternyata chimera itu sudah bersiap untuk menendangku. Aku berusaha secepat mungkin untuk menghindar tapi gagal. Aku terkena tendangannya hingga terpental jauh kesudut ruangan membentur dinding. Darah mulai keluar dari kepala dan badanku, rasanya sakit sekali. Dia tertawa melihatku kesakitan.
     Aku paksakan tubuhku untuk berdiri dan menahan semua rasa sakit ini.
    "Apapun yang terjadi siapapun lawanku, AKU TIDAK AKAN MENYERAH!!!!!!!!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar